Uji pembebanan (load test) adalah
merupakan suatu metode pengujian yang bersifat setengah merusak atau
merusak secara keseluruhan komponen komponen bangunan yang diuji.
Pengujian yang dimaksud dapat dilakukan dengan beberapa metode salah
satu diantaranya adalah metode uji beban (Load Test).
Tujuan load test pada dasarnya adalah untuk membuktikan bahwa tingkat keamanan suatu struktur atau bagian struktur sudah memenuhi persyaratan peraturan bangunan yang ada, yang tujuannya untuk menjamin keselamatan umum. Oleh karena itu biasanya load test hanya dipusatkan pada bagian-bagian struktur yang dicurigai tidak memenuhi persyaratan tingkat keamanan berdasarkan data-data hasil pengujian material dan hasil pengamatan.
Tujuan load test pada dasarnya adalah untuk membuktikan bahwa tingkat keamanan suatu struktur atau bagian struktur sudah memenuhi persyaratan peraturan bangunan yang ada, yang tujuannya untuk menjamin keselamatan umum. Oleh karena itu biasanya load test hanya dipusatkan pada bagian-bagian struktur yang dicurigai tidak memenuhi persyaratan tingkat keamanan berdasarkan data-data hasil pengujian material dan hasil pengamatan.
- Perhitungan analistis tidak memungkinkan dilakukan karena keterbatasan informasi detail dan geometri struktur.
- Kinerja struktur yang sudah menurun karena adanya penurunan kwalitas bahan, akibat serangan zat kimia, ataupun karena adanya kerusakan fisik yang dialami bagian-bagian struktur,akibat kebakaran, gempa, pembebanan yang berlebihan dan lain-lain.
- Tingkat keamanan struktur yang rendah akibat jeleknya kwalitas pelaksanaan ataupun akibat adanya kesalahan pada perencanaan yang sebelumnya tidak terdeteksi.
- Struktur direncanakan dengan metode-metode yang non-stardard, sehingga menimbulkan kekhawatiran mengenai tingkat keamanan struktur tersebut.
- Perubahan fungsi struktur, sehingga menimbulkan pembebanan tambahan yang belum diperhitungkan dalam perencanaan.
- Perlukannya pembuktian mengenai kinerja suatu struktur yang baru saja di renovasi karena ada perubahan fungsi bangunan.
Uji pembebanan dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu :
- Pengujian ditempat ( in.situ ) yang biasanya bersifat non-destructive.
- Pengujian bagian-bagian struktur yang diambil dari struktur utamanya. Pengujian biasanya dilakukan dilaboratorium dan sifat merusak.
Pemilihan jenis uji pembebanan ini
tergantung pada situasi dan kondisi tetapi biasanya cara kedua dipilih
jika cara pertama tidak praktis (tidak mungkin) untuk dilaksanakan.
Selain itu pemilihan jenis pengujian bergantung pada tujuan diadakannya
load test.
Kalau tujuannya hanya ingin mengetahui
tingkat layanan struktur, maka pilihan pertama tentunya yang paling
baik. Tetapi ingin mengetahu kekuatan batas dari suatu bagian struktur,
yang nantinya akan digunakan sebagai kalibrasi untuk bagian-bagian
struktur lainnya yang mempunyai kondisi yang sama, maka cara kedualah
yang pilih.
1. Pengujian Pembebanan di tempat (In-Situ Load test)
Tujuan utama dari
pembebanan adalah untuk mengetahui apakah bagian struktur pada saat
diberi beban kerja (working load) memenuhi persyaratan banguan yang ada
yang pada dasarnya dibuat agar keamanan masyarakat umum terjamin.
Perilaku struktur tersebut dinilai berdasarkan pengukuran lendutan yang
terjadi. Selain itu penampakan struktur pada saat retak-retak yang
terjadi selama pengujian masih dalam batas-batas yang wajar
Bagian struktur yang akan
memikul bagian struktur yang akan diuji dan beban ujinya juga harus
dipertimbangkan/dilihat apakah kondisinya baik dan kuat Selain itu
“scaffolding” juga harus dipersiapkan untuk mengantisipasi beban-beban
yang timbul jika terjadi keruntuhan bagian struktur yang diuji.
Beban pengujian harus
direncanakan sedemikian rupa sehingga bagian struktur yang dimaksud
benar-benar mendapatkan beban yang sesuai dengan yang direncanakan. Hal
ini kadang kala sulit direncanakan, terutama untuk pengujian struktur
lantai. Hal ini dikarenakan adanya keterkaitan antara bagian struktur
yang diuji dengan bagian struktur lain yang ada disekitarnya. Sehingga
Timbul apa yang disebut pengaruh pembagian pembebanan (“Load sharing
effect”). Pengaruh ini juga bisa ditimbulkan oleh elemen-elemen
nonstruktual yang menempel pada lagian struktur yang akan diuji, sebagai
contoh “ceiling board”, Elemen non struktural ini dapat berfungsi
mendistribusikan beban pada komponen-komponen struktur dibawahnya yang
sebenarnya tidak saling berhubungan.
Untuk
menghindari terjadinya distribusi beban yang akan diinginkan maka bagian
struktur yang akan diuji sebaiknya diisolasikan dari bagian struktur
yang ada disekitarnya
2. Pengujian bagian-bagian struktur
yang diambil dari struktur utamanya. Pengujian biasanya dilakukan
dilaboratorium dan sifat merusak.
Uji
merusak biasanya ditempuh jika pengujian ditempat (in-situ) tidak
mungkin dilakukan atau jika tujuan utama pengujian adalah mengetahui
kapasitas suatu bagian struktur yang nantinya akan dijadikan sebagai
acuan dalam menilai bagian-bagian struktur lainnya yang identik dengan
bagian yang diuji. Pengujian jenis ini biasanya memakan waktu dan biaya
yang besar, terutama untuk pemindahan dan penggantian bagian struktur
yang akan diuji dilaboratorium. Namun, walaupun begitu hasil yang bisa
diharapkan dari pengujian jenis ini tergolong sangat akurat dan
informatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar