Sabtu, 29 Desember 2012

Cara Menghitung Volume Besi Beton Bertulang


Perumpamaan saya mempunyai balok dengan ukuran 30/50cm dengan panjang 5 meter, dengan tulangan yang saya rencanakan adalah 3D16 (tulangan atas) dan 2D16 (tulangan bawah), serta beugel/sengkangnya adalah Ø8 jarak 15 cm (Ø8-150), penutup beton direncanakan 5 cm.

Pertanyaannya adalah :
  1. Hitunglah kebutuhan tulangan utama ?
  2. Hitunglah kebutuhan tulangan sengkang/beugel ?
  3.  Hitunglah Berat besi per meter3  beton ?

Tabel Berat Jenis tulangan besi beton


Jawab :
1.  Kebutuhan tulangan utama :
  •     Tulangan utama = 3D16 + 2D16 = 5D16 ( D16 dengan jumlah 5 buah ), karena panjang baloknya adalah 5m, maka volume besi tulangan D16 adalah 5D16 x 5m’ = 25 m’.
  •     Besi yang dipakai adalah besi KS (krakatau Steel), jadi panjang yang didapat adalah betul-betul panjang yang standard yaitu = 12 m, sehingga kebutuhan besinya adalah 25/12 = 2.083 lonjor
  •      Berat per meter’ besi D16 = 0.006165 x 162  x 1 = 1.574 kg
  •      Total berat besi = 1.574 kg x 25 = 39.36 kg
  •     Jadi kebutuhan tulangan utama adalah 2.083 lonjor ( berat = 39.36 kg)

2.   Kebutuhan tulangan sengkang/beugel :
  •    Panjang sengkang sisi horizontal = 30 cm – lebar penutup beton kiri – lebar penutup beton kanan = 30 cm – 5 cm – 5 cm = 20 cm
  •    Panjang sengkang sisi vertikal = 50 cm – lebar penutup beton atas – lebar penutup beton bawah   = 50 cm – 5 cm – 5 cm = 40 cm
  •      Bengkokan sengkang = 5 cm + 5 cm = 10 cm
  •     Panjang satu buah sengkang adalah = 40 cm + 20 cm + 40 cm + 20 cm + 10 cm = 130 cm = 1.3 m
  •     kebutuhan besi sengkang per 5m panjang balok dengan jarak tiap sengkang = 15 cm = 0.15 m adalah = (5m / 0.15m)  = 33.33 buah
  •     Kebutuhan total besi sengkang per 5m panjang balok = 33.33 x 1.3 m = 43.33 m’
  •      Besi yang dipakai adalah besi full ( panjang dipasaran biasanya = 11.7 m), jadi kebutuhannya adalah = 43.33 m / 11.7 m = 3.7 lonjor………….. ( 4 lonjor)      
  •     Berat 1 lonjor dari besi Ø8 = 0.006165 x 82 x 11.7 = 4.616 kg, maka jika yang dibutuhkan 4 lonjor, maka beratnya = 4.614 kg x 4 = 18.46 kg
  •     Jadi kebutuhan tulangan sengkangnya adalah 4 lonjor ( berat = 18.46 kg ) 

3.   Berat besi per meter2 beton adalah :
  •     Berat besi D16 = 39.36 kg
  •     Berat besi sengkang = 18.46 kg
  •     Volume beton = (0.3 x 0.5) x 5 m = 0.75 m3
  •      Berat besi D16 per m3 = 39.36 / 0.75 = 52.48 kg/m3
  •      Berat besi sengkang Ø8  per m3 = 18.46 / 0.75 = 24.61 kg/m3
  •     Total berat besi secara keseluruhan = 52.48 kg/m3 + 24.61 kg/m3 = 77.09 kg/m3
  •      Berat besi per m3 beton (dalam prosentase) adalah = (77.09 kg / 7850 kg/m3) x 100% = 0.98 %……….(catatan : 7850 kg/m3 = berat jenis besi)

sigmat

Besi Beton

 Catatan :
  • Dalam perdagangan di toko-toko bahan bangunan atau material, terdapat bermacam-macam istilah besi untuk pembesian (tulangan beton), diantaranya adalah besi KS (Krakatau Steel), Besi full, besi banci, dan sebagainya.
  • Besi KS adalah besi dengan diameter utuh dan panjang standard. Misalnya besi KS diameter 22 mm, bila diukur dengan menggunakan alat ukur sigmat (mistar sorong yang merupakan alat ukur ketebalan dengan ketelitian hingga 0.01 mm) maka akan diperoleh diameter 22 mm dan panjang 12 m (panjang standard) sehingga tidak berkurang atau sama dengan yang disebutkan.
  • Besi full adalah besi dengan diameter penuh sesuai diameter besi yang disebutkan. Misalnya, besi 16 mm tetap memiliki ketebalan dengan dengan diameter 16 mm, tetapi panjangnya terkadang ada yang kurang dari standard 12 m (umumnya hanya 11.7 m)
  • Besi banci adalah besi yang tidak sesuai dengan ukuran dan diameter dan panjangnya itu sendiri, misalnya, besi diameter 12 mm yang bila diukur dengan mistar sorong, hanya diperoleh 10.5 mm, dan panjangnya pun hanya 11 m.
DOWNLOAD HITUNGAN BERAT BESI DALAM VOLUME BETON .XLS


Jumat, 09 November 2012

TEGANGAN DALAM MASSA TANAH

Tegangan2 di dalam massa tanah dapat disebabkan oleh :
a.    Beban yang bekerja di permukaan tanah.
b.    Beban akibat berat sendiri tanah.

Tegangan yang berasal dari beban pada permukaan tanah berkurang bila kedalaman bertambah sedangkan tegangan yang berasal dari berat tanah bertambah bila kedalamannya bertambah.

Besar dan sifat penyebaran tegangan dalam tanah akibat adanya pembebanan adalah sebagai berikut :
 
Jadi kenaikan tegangan pada tanah akibat beban yang bekerja dipermukaan tergantung pada beban per satuan luas dimana beban berada, kedalaman tanah dibawah beban dimana tegangan tersebut ditinjau dan faktor-faktor lainnya.

Tegangan dalam tanah akibat berat sendiri, dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :

KONSEP PERBAIKAN TANAH

Perbaikan Tanah adalah kumpulan upaya-upaya yang dapat dilakukan terhadap tanah yang memiliki karakteristik teknis (engineering properties) yang bermutu rendah menjadi material yang layak digunakan sebagai material konstruksi (mempunyai karakteristik teknis yang lebih baik).

UPAYA-UPAYA PERBAIKAN TANAH YANG DAPAT DITEMPUH :
1.Mechanical Modification
  (Perbaikan Tanah secara Mekanis).
2.Hydraulic Modification
  (Perbaikan Tanah secara Hidrolik).
3.Physical an Chemical Modification
  (Perbaikan Tanah secara Kimiawi).
4.Modification by Inclusions and confinement
 (Perbaikan Tanah dengan Menyisipkan Perkuatan dalam Lapisan Tanah).

TUJUAN PERBAIKAN TANAH:
  • Meningkatkan kekuatan (strength) dan mereduksi erodibilitas (kemudahan untuk terrerosi).
  • Mereduksi distorsi akibat tegangan yang bekerja.
  • Mereduksi kompresibilitas.
  • Mengontrol shringking dan swelling (kembang-susut).
  • Mengontrol permeabilitas dan mereduksi tekanan air pori.
  • Mencegah perubahan fisik dan kimia berkenaan dengan kondisi lingkungan.
  • Mereduksi kerentanan terhadap likuifaksi.
  • Mereduksi terlalu variatifnya keadaan tanah pondasi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN METODA PERBAIKAN TANAH:
  • Tipe dan tingkat perbaikan yang dibutuhkan.
  • Tipe tanah, struktur geologi dan kondisi rembesan (seepage).
  • Biaya (cost).
  • Keberadaan alat dan material serta kualitas pekerjaan diperlukan.
  • Waktu konstruksi yang tersedia.
  • Kemungkinan kerusakan yang terjadi akibat struktur bersangkutan atau polusi air tanah.
  • Ketahan material yang diperbaiki.
KLASIFIKASI TEKNIS PERBAIKAN TANAH :

1. Mechanical Modification:
Teknik perbaikan tanah ini adalah mengupayakan untuk meningkatkan kepadatan tanah dengan menggunakan gaya mekanis eksternal dalam jangka waktu yang singkat.
Misalnya : penggunaan roller (apakah itu penggilas kaki kambing, pneumatic roller, dlsb), teknik vibrasi, kompaksi dalam (vibroflotation dan vibroreplacement).

2. Hydroulic Modification :
Teknik ini pada prinsipnya mengeluarkan air pori dari dalam tanah melalui drainase atau sumur, Misalnya :
•    Untuk tanah berbutir kasar, dilakukan dengan cara menurunkan muka air dengan jalan memompa air keluar dari borehole.
•    Untuk tanah berbutir halus (clay), dilakukan dengan cara pemberian beban awal (PRELOADING).
•    Pembuatan impermeable barriers : sheet pile, geomembrane.
3. Physical and Chemical Modification :
Teknik perbaikan tanah ini prinsipnya yaitu menggunakan tambahan zat additif yang dicampurkan dengan material tanah sehingga terjadi reaksi kimiawi yang mengarah kepada terbentuknya material yang mempunyai spesifikasi teknis yang lebih baik.

Misalnya : penambahan kapur pada tanah ekspansif yang dapat mereduksi sifat kembang-susutnya.

4. Modification by Inclusions and Confinement :
Teknik perbaikan tanah ini pada prinsipnya serupa dengan penyisipan tulangan baja pada mortar beton. Dengan menyisipkan material perkuatan (seperti: geosintetik, steel bar, steel mesh), akan terbentuk material yang kuat terhadap tarik dan tekan. Fungsi perkuatan pada sistem perbaikan tanah ini adalah sebagai “tensile member”.

Selasa, 04 September 2012

Menghitung Kebutuhan Wallpaper


Materi Artikel ini meliputi :

  • Kelebihan dan Kekurangan dari penggunaan Wallpaper.
  • Cara menghitung kebutuhan Wallpaper.

Penggunaan wallpaper sudah lama dikenal sebagai salah satu finishing dinding selain cat. Wallpaper biasanya dipasang pada dinding di dalam ruangan tertentu.

Kelebihan dari penggunaan Wallpaper adalah :
  • Mempunyai banyak motif dan warna
  • Menjadikan ruangan menjadi lebih elegan
  • Menutup dinding yang retak rambut

Kekurangan dari penggunaan Wallpaper adalah :
  • Tidak bisa dipasang pada dinding luar
  • Tidak tahan terhadap dinding yang lembab
  • Dinding yang retak melebar, sering tidak ketahuan

Banyak yang belum tahu. Berapa kebutuhan Wallpaper suatu ruangan ?
Bila anda ingin membeli Wallpaper. Ini ada Tip praktis.

Cara menghitung kebutuhan Wallpaper.
Wallpaper dihitung dalam satuan m2

Rumus :
Kebutuhan Wallpaper = Luas Dinding / Luas 1 roll
1 Roll wallpaper punya lebar 0,53m dan panjang 10m.

Misalnya ruangan dengan ukuran 3m x 4m. dengan tinggi dinding 3m.

Kebutuhan Wallpaper adalah
= (2 x (3m + 4m)) x 3m / (0.53m x 10m)
= 14 m x 3m / 5,3 m2
= 42 m2 / 5,3 m2
= 7, 92 Roll
= dibulatkan keatas menjadi 8 roll

Artinya kebutuhan Wallpaper untuk ruangan 3m x 4m = 8 roll.
Karena toko selalu menjual dalam roll, jadi harus dibulatkan keatas, selain itu juga digunakan untuk cadangan bila ada pemotongan

Catatan :
Cara menghitung luas dinding yang akan dipasangi Wallpaper masih kasar, karena belum dikurangi dengan lubang pada dinding seperti : pintu, jendela, lubang angin dsb.

Semoga bermanfaat.

sumber : http://cadall.site40.net/warung/Pdinding.php

Menghitung Kebutuhan Parquet


Materi Artikel ini meliputi :

  • Segi negatif dari penggunaan Parquet.
  • Cara menghitung kebutuhan Parquet.

Parquet sudah dikenal sejak jaman dahulu, sebagai salah satu dari material untuk penutup lantai. Parquet dibuat dari kayu tipis, yang diberi motif, dan dibentuk seperti papan, agar mudah dipasang. Ruangan dengan penutup lantai dari Parquet akan terasa hangat.

Beberapa segi negatif dari penggunaan Parquet, seperti :
  • Tidak cocok bila dipakai lantai dasar yang cenderung lembab.
  • Mudah rusak, bila terkena air yang cukup lama.
  • Mudah terserang rayap, karena terbuat dari kayu.
  • Menimbulkan suara berisik, bila berjalan di Parquet pakai sepatu.
  • Mudah terbakar, bila ada lilin jatuh dilantai.
  • Kaki bisa terluka, bila ada paku atau kayu yang terlepas.

Banyak yang belum tahu. Berapa kebutuhan Parquet untuk satu ruangan ?
Bila anda ingin membeli Parquet. Ini ada Tip praktis.

Cara menghitung kebutuhan Parquet.
Parquet dihitung dalam satuan m2

Rumus :
Kebutuhan Parquet = Luas Ruangan / Luas 1 box
Standard pemakaian Parquet 3,24 m2/box

Misalnya ruangan dengan ukuran 3m x 4m

Kebutuhan Parquet adalah
= (3m x 4m) / (3,24 m2/box)
= 12 m2 / (3,24 m2/box)
= 3,7 box
= Dibulatkan keatas menjadi 4 box

Artinya kebutuhan Parquet untuk ruangan 3m x 4m = 4 box.
Karena toko selalu menjual dalam box, jadi harus dibulatkan keatas, selain itu juga digunakan untuk cadangan bila ada pemotongan.

Cara menghitung kebutuhan Parquet ini hanya untuk Parquet yang dipasang dengan posisi vertikal atau horisontal terhadap sisi ruangan. Bila Parquet dipasang secara diagonal, perlu ditambah 1 box lagi.

Pada pemasangan Parquet secara diagonal banyak membutuhkan pemotongan, yang mempengaruhi motif lantai secara keseluruhan. Sisa dari potongan belum tentu bisa dipakai ditempat yang lainnya, karena motifnya tidak cocok.

Semoga bermanfaat.

sumber : http://cadall.site40.net/warung/Parket.php

Menghitung Luas Atap


Materi Artikel ini meliputi :

  • Macam-macam bentuk dan bahan atap.
  • Cara menghitung luasan atap.

Atap merupakan bagian penting dari rumah, sebagai pelindung terhadap panas matahari, air hujan, dan benda-benda lain yang bisa jatuh dari atas dan masuk ke dalam rumah.

Beberapa bentuk atap seperti :
  • Atap Pelana
  • Atap Perisai / Limas (contoh : joglo)
  • Atap Flat (contoh : bentuk miring / datar)
  • Atap Doom (contoh : kubah masjid)
  • Atap Khusus (contoh : gedung MPR, rumah batak, toraja)

Beberapa bahan penutup atap seperti :
  • Atap Ringan, contoh : Jerami, Ijuk, Seng, Asbes, Polycarbonat
  • Atap Sedang, contoh : Genteng Tanah, Genteng Keramik, Genteng Beton, Genteng Kayu
  • Atap Berat, contoh : Dak Beton Cor

Makin berat bahan penutup atap, makin besar resiko tertimpa benda berat. Bila atap tersebut roboh akibat terjadi gempa bumi.

Banyak yang belum tahu. Cara nenghitung luasan atap ?
Ini ada Tip praktis untuk atap flat, limas, pelana dan perisai.

1. Cara menghitung luasan atap Flat datar.
Biasanya dipakai untuk dak beton cor

Rumus :
Kebutuhan luasan atap = Panjang x Lebar

Misalnya rumah dengan ukuran 6m x 10m dan Overstek atap 0.8m
Luasan atapnya adalah
= (6 + 1.6)m x (10 + 1.6)m
= (7.6m x 11.6m)
= 88.16 m2

2. Cara menghitung luasan atap limas / perisai / pelana.
Luasan atap dihitung dalam satuan m2

Rumus :
Kebutuhan luasan atap = (Panjang x Lebar) / Cos(z)
dimana : z adalah sudut kemiringan atap


Misalnya rumah dengan ukuran 6m x 10m dan Overstek atap 0.8m
Sedang sudut kemiringan atap 30 derajat.
Luasan atapnya adalah
= ((6 + 1.6)m x (10 + 1.6)m) / (Cos 30)
= (7.6m x 11.6m) / (Cos 30)
= 88.16 m2 / 0.866
= 101.7984 m2

Catatan :
Rumus ini masih bisa dipakai untuk menghitung pada atap yang berbentuk campuran perisai dan pelana.

Semoga bermanfaat.

sumber : http://cadall.site40.net/warung/Patap.php

Menghitung Kebutuhan Cat


Materi Artikel ini meliputi :

  • Fungsi Cat Interior dan Exterior.
  • Cara menghitung kebutuhan Cat.

Hampir semua dinding mengggunakan finishing cat. Kelebihan dari cat adalah mempunyai banyak macam warna dan mudah diaplikasikan pada dinding luar atau dinding dalam. Cat yang baik harus dapat melapisi permukaan dinding dan dapat melekat dengan baik.

Cat dinding sesuai fungsi ada 2 macam yaitu :
  • Cat Interior untuk mengecat dinding dalam,
    dimana harus aman, tidak mengganggu kesehatan, tidak beracun dan ramah lingkungan
  • Cat Exterior untuk mengecat dinding luar,
    dimana harus tahan cuaca panas, tahan air, tahan jamur dan lumut. Hal ini membuat harga Cat Exterior lebih mahal dibandingkan Cat Interior. Dalam hal jumlah warna Cat Exterior lebih sedikit dibandingkan Cat Interior

Peralatan yang dapat digunakan untuk mengecat seperti :
  • kuas, cocok untuk bidang yang kecil
  • roller, untuk pengecatan yang lebih cepat
  • alat semprot, cocok untuk celah yang sempit

Banyak yang belum tahu. Berapa kebutuhan Cat suatu ruangan ?
Bila anda ingin membeli Cat. Ini ada Tip praktis.

Cara menghitung kebutuhan Cat.
Cat dihitung dalam satuan liter

Rumus :
Kebutuhan Cat = Luas Dinding / luas 1 liter
Standard pemakaian cat (10 - 12) m2/liter, tiap pelapisan.


Misalnya ruangan dengan ukuran 3m x 4m. dengan tinggi dinding 3m.

Kebutuhan Cat adalah
= (2 x (3m + 4m)) x 3m / (12 m2/liter)
= 14 m x 3m / (12 m2/liter)
= 42 m2 / (12 m2/liter)
= 3.5 liter

Artinya kebutuhan Cat untuk ruangan 3m x 4m.
untuk 1x pelapisan butuh 3,5 liter
untuk 2x pelapisan butuh 7 liter atau 3 kaleng cat @ 2,5 liter

Catatan :
  • 1 Kaleng Cat berisi 2,5 liter, ada juga yang 5 liter.
  • 1 Pail (= ember) Cat berisi 20 liter.
  • Pelarutan atau pengeceran dengan menambahkan air bersih 5%-25% dari jumlah cat. Aduk hingga rata sebelum digunakan.
  • Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang sempurna, dibutuhkan minimum 2x pelapisan.
  • Bila anda membeli cat dalam satuan kg
    Rumus diatas dikalikan koeffisien 1.4
    untuk 1 x pelapisan butuh 3,5 liter x 1.4 = 4.9 kg
    untuk 2 x pelapisan butuh 7 liter x 1.4 = 9.8 kg
  • Cara menghitung luas dinding yang akan di Cat, masih kasar, karena belum dikurangi dengan lubang pada dinding seperti : pintu, jendela, lubang angin dsb.

Semoga bermanfaat.

sumber : http://cadall.site40.net/warung/Pcat.php

Menghitung Kebutuhan AC


Materi Artikel ini meliputi :

  • Cara menghitung kebutuhan kapasitas AC.
  • Faktor yang mempengaruhi penurunan kapasitas AC.

Uuh panas betul siang ini. Apalagi letak proyek ini berada di daerah tambak garam tepi pantai. Untung aja di kontainer proyek, ada AC bekas, dapat hadiah dari renovasi rumah.

AC (Air Conditioner) telah ditemukan saat musim panas tahun 1902, oleh seorang insinyur muda dari New York Amerika, bernama Willis Haviland Carrier. Melalui penyempurnaan dari penemuan sebelumnya.
Dia mendesain mesin yang dapat menghembuskan udara melewati pipa beku, yang dapat menurunkan kelembaban udara. Tetapi penemuan tersebut bukan untuk kepentingan manusia melainkan untuk keperluan bisnis.

Bila teman-teman ingin menghitung kebutuhan AC, minimal belajar :
  • Teknik Termodinamika tentang perpindahan kalor
  • Teknik HVAC (= Heating, Ventilation, dan Air-Conditioning system)
  • Mesin-mesin pendingin seperti : Chiller, Cooler, Conderser juga Refrigrater
Cara menghitung kebutuhan AC.
AC dihitung dalam satuan BTU (British Thermal Unit)

Rumus :
Kebutuhan AC = Luas Ruangan * Koeffisien
dimana : koeffisien 1 m2 = 500 BTU/hr.
untuk ruangan dengan tinggi standard 2.5 - 3.5m.

Misalnya ruangan dengan ukuran 3m x 4m.
Kebutuhan AC adalah
= (3m x 4m) * 500 BTU/hr
= 12 m2 / 500 BTU/hr
= 6000 BTU/hr

Artinya kebutuhan AC untuk ruangan 3m x 4m = 6000 BTU/hr.
1 PK kompresor AC bisa menghasilkan antara 8.000 - 10.000 Btu/hr.
supaya tidak bingung, ambil cara praktis, 1 PK setara 9.000 Btu/hr.

Bila hitungan = 6000 Btu/hr setara dengan 0.6667 PK.
Disarankan menggunakan 0.75 PK = 3/4 PK = 7000 BTU/hr, karena bila terjadi penurunan kapasitas AC masih tetap mampu mendinginkan ruangan.

Cara praktis pakai tabel dibawah ini :
Kapasitas AC setara dengan untuk ruangan
1/2 PK
3/4 PK
1 PK
1,5 PK
2 PK
2,5 PK
3 PK
5 PK
5.000 Btu/hr
7.000 Btu/hr
9.000 Btu/hr
12.000 Btu/hr
18.000 Btu/hr
24.000 Btu/hr
27.000 Btu/hr
45.000 Btu/hr
uk 3 x 3 m
uk 3 x 4 m
uk 4 x 4 m
uk 4 x 6 m
uk 6 x 8 m
uk 8 x 8 m
uk 10 x 8 m
uk 10 x 10 m

Catatan :
Standard konversi baku.
1 PK (paar de kraft) = 745 watt
1 Watt = 3.412 BTU (=British Thermal Unit)
1 PK = 2546.699 BTU/hr

Angka BTU di Air Conditioner itu adalah energy output.
Pada AC 1 PK daya input 2547 BTU/hr, maka daya kompresor mampu menghasilkan 9.000 Btu/hr sebagai besar beban pendinginan yg mampu diserap oleh evaporator.
Mungkin saja di masa depan dengan teknologi pendingin yang baru, ditemukan AC 1 PK bisa menghasilkan 20.000 Btu/hr.

Penurunan kapasitas AC bisa diakibatkan
  • filter yang jarang dibersihkan
  • isi freon yang sudah habis
  • komponen yang sudah tua

Ada banyak jasa servis panggilan AC.
  • Ongkos membersihkan filter AC biasanya Rp. 25 ribu
  • Ongkos isi freon AC biasanya Rp. 50 ribu
  • Bila di rumah mempunyai banyak AC, tinggal mengalikan Ongkos dengan jumlah AC yang ingin dibersihkan.

Semoga bermanfaat

sumber : http://cadall.site40.net/warung/Pac.php

Minggu, 08 Juli 2012

PENGETAHUAN UMUM TENTANG PELABUHAN


  1. Umum
    1. Definisi Pelabuhan
      Dalam Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 2001 Tentang Kepelabuhanan, Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.

      Pengertian Secara Umum, Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh. Crane dan gudang berpendingin juga disediakan oleh pihak pengelola maupun pihak swasta yang berkepentingan. Sering pula disekitarnya dibangun fasilitas penunjang seperti pengalengan dan pemrosesan barang.

      Ditinjau dari sub sistem angkutan (Transport), maka pelabuhan adalah salah satu simpul dari mata rantai kelancaran angkutan muatan laut dan darat. Jadi secara umum pelabuhan adalah suatu daaerah perairan yang terlindung terhadap badai/ombak/arus, sehingga kapal dapat berputar (turning basin), bersandar/membuang sauh,sedemikian rupa sehingga bongkar muat atas barang dan perpindahan penumpang dapat dilaksanakan; guna mendukung fungsi-fungsi tersebut dibangun dermaga (piers or wharves), jalan, gudang, fasilitas penerangan, telekomunikasi dan sebagainya, sehingga fungsi pemindahan muatan dari/ke kapal yang bersandar di pelabuhan menuju pelabuhan selanjutnya dapat dilaksanakan.
      Secara teknis pelabuhan adalah salah satu bagian dari Ilmu Bangunan Maritim, dimana padanya dimungkinkan kapal-kapal berlabuh atau bersandar dan kemudian dilakukan bongkar muat.

  1. Fasilitas-Fasilitas Pelabuhan

    Sesuai Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 70 tahun 1996 tentang Pelabuhan dalam Pasal 8 merupakan daerah yang digunakan untuk :

    a. Fasilitas pokok pelabuhan yang meliputi :

    1. Alih muat antar kapal
    2. Dermaga
    3. Terminal penumpang
    4. Pergudangan
    5. Lapangan penumpukan
    6. Terminal peti emas, curah cair, curah kering dan RO-RO
    7. Perkantoran untuk kegiatan pemerintahan dan pelayanan jasa
    8. Fasilitas bunker
    9. Instalasi air, listrik dan telekomonikasi
    10. Jaringan jalan dan rel kereta api
    11. Fasilitas pemadam kebakaran
    12. Tempat tunggu kendaraan bermotor
    13. Perairan tempat labuh Kolam labuh

    b. Fasilitas penunjang pelabuhan yang meliputi :
    1. Kawasan perkantoran untuk mengguna jasa pelabuhan;
    2. Sarana umum;
    3. Tempat penampungan limbah;
    4. Fasilitas pariwisata, pos, dan telekomunikasi;
    5. Fasilitas perhotelan dan restoran ;
    6. Areal pengembangan pelabuhan;
    7. Kawasan perdagangan;
    8. Kawasan industri.

      Fasilitas bangunan pelabuhan adalah suluruh bangunan / konstruksi yang berada dalam daerah kerja suatu pelabuhan baik itu di darat maupun di laut yang merupakan saran pendukung guna memperlancar jalannya kegiatan yang ada dalam pelabuhan.

    1. Bangunan Pelabuhan berdasarkan letaknya:

    a. Di laut:

  • Alur pelayaran
Yaitu daerah yang dilalui kapal sebelum masuk ke dalam wilayah pelabuhan. Alur ayaran ini dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu (pertama) artificial channel adalah alur yang sengaja dibuat sebagai jalan masuk kapal ke dermaga dengan mengadakan pengerukan dan (kedua) natural channel yaitu alur pelayaran yang telah terbentuk sedemikian rupa oleh alam
  • Kolam
    Pelabuhan
Daerah disekitar dermaga yang digunakan kapal untuk melakukan aktivitasnya. Kolam Pelabuhan Minimal harus memiliki ukuran Panjang (L)= B + 1,4 B + 1,5 B + 30m, dan Lebar (W) = 1,5 B (dimana B = Lebar kapal) dan turning basin = 4 L tanpa tug boat dan 1,7 L sampai dengan 2 L dengan tug boat

  • Breakwater/talud
Salah satu bangunan pelabuhan yang berfungsi untuk melindungi daerah pelabuhan dari gelombang dan sedimentasi, yaitu dengan memperkecil tinggi gelombang sehingga kapal dapat berlabuh dan bertambat dengan tenang serta dapat melakukan bongkar muat dengan lancer. Talud ini dapat di bagi menjadi 3 jenis yaitu (a) penahan gelombang batu alam (rubble mounds breakwater). (b) penahan gelombang batu buatan (artificial breakwater) (c) penahan gelombang dinding tegak.
  • Dermaga
Sarana Tambatan Bagi Kapal Bersandar Untuk Bongkar/Muat Barang Atau Embarkasi/Debarkasi Penumpang

b. Di darat:

  • Jalan
adalah suatu lintasan yang dapat dilalui oleh kendaraan maupun pejalan kaki. lintasan ini menghubungkan antara satu tempat dengan tempat yang lain. Fungsi jalan adalah untuk melancarkan kegiatan bongkar muat di pelabuhan
  • Lapangan
    penumpukan
  • Gudang
adalah tempat yang digunakan untuk menyimpan barang-barang yang berasal dari kapal atau yang akan dimuat ke kapal.
  • Kantor, terminal penumpang
  • Bak air, emplasemen dll.

2. Bangunan Pelabuhan berdasarkan prioritas pengunaannya:

a. Infrastruktur (Fasilitas Pokok)

  • Alur pelayaran
  • Kolam pelabuhan
  • Breakwater/talud
  • Dermaga
  • Jalan

b. Suprastruktur (Fasilitas Penunjang)

  • Lapangan penumpukan
  • Gudang
  • Kantor
  • Terminal penumpang, dll
  1. Klasifikasi Pelabuhan
  • Klasifikasi pelabuhan dari sudut teknis
    Dari sudut teknis, pelabuhan dapat dibagi menjadi :
  1. Pelabuhan Alam (natural and protected harbour), adalah suatu daerah yang menjurus ke dalam ('inlet') terlindung oleh suatu pulau, jazirah atau terletak di suatu teluk, sehingga nafigasi dan berlabuhya kapal dapat dilaksanakan.
    Contoh: Dumai, Cilacap, New York, Hamburg dan sebagainya.
  2. Pelabuhan Buatan (artificial harbour), adalah suatu daerah perairan yang dibuat manusia sedemikian, sehingga terlindung terhadap ombak/badai/arus, sehingga memungkinkan kapal dapat merapat.
    Contoh: Tanjung Priok, Dover, Colombo dan sebagainya.
    1. Pelabuhan Semi Alam adalah (Semi natural harbour)
    Contoh: Palembang
  • Klasifikasi pelabuhan dari sudut jasa yang diberikan
    Dari sudut jasa yang diberikan,pelabuhan dibagi menjadi:
  1. Golongan (a). Ditinjau dari pemungutan jasa-jasa:
  2. Pelabuhan yang diusahakan, yaitu pelabuhan dalam binaan Pemerintah yang sesuai kondisi, kemampuan dan pengembangan potensinya, diusahakan menurut azas hukum perusahaan.
  3. Pelabuhan yang tidak diusahakan, Yaitu pelabuhan dalam pembinaan Pemerintah yang sesuai kondisi kemampuan dan pengembangan potensinya masih menonjol sifat "overheid-zorg".
  4. Pelabuhan otonom, yaitu pelabuhan yang diserahkan wewenangnya untuk mengatur diri sendiri.

  1. Golongan (b).ditinjau dari jenis perdagangan:
  2. Pelabuhan Laut, ialah pelabuhan yang terbuka untuk jenis perdagangan dalam dan luar negeri yang menganut Undang-Undang Pelayaran Indonesia.
  3. Pelabuhan Pantai, ialah pelabuhan yang tebuka untuk jenis perdagangan Dalam Negeri.

  1. Golongan (c) Ditinjau dari jenis pelayanan kepada kapal dan muatannya.
  2. Pelabuhan Utama (mayor port), yaitu merupakan pelabuhan yang melayani kapal-kapal besar dan merupakan pelabuhan pengumpul/pembagi muatan.
  3. Pelabuhan Cabang (feeder port), merupakan pelabuhan yang melayani kapal-kapal kecil yang melayani pelabuhan utama.

  • Ditinjau dari segi penyelenggaraannya
  1. Pelabuhan Umum adalah pelabuhan yang diselenggarakan untuk kepentingan pelayanan masyarakat umum
  2. Pelabuhan Khusus adalah pelabuhan yang diselenggarakan untuk kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu

  • Ditinjau dari segi penggunaannya
  1. Pelabuhan Ikan
  2. Pelabuhan Minyak
  3. Pelabuhan Barang
  4. Pelabuhan Campuran
  5. Pelabuhan Militer